08 Mei 2015

BEBAS dari KESEPIAN


Kejadian 2:15-18
Oleh: Pdt. Maikhel Ticoalu, SE.- 

Kesepian adalah keadaan manusia yang terpisah hubungannya dari Allah sebagai akibat dosa
Tuhan menganggap kesepian itu tidak baik.
·         Dia menyediakan penolong untuk mengatasi kesepian manusia
·         Gereja pun dijanjikan YESUS untuk memiliki penolong, yaitu
ROH KUDUS
  • Beberapa hal mengenai K e s e p i a n
A.      Kesepian menurut jenisnya:
1.        Kesepian emosi (Emosional Loneliness)
Merasa tidak memiliki teman akrab yang dapat mengerti dia
2.       Kesepian Sosial (Social Lonelines)
Merasa setiap orang tidak dapat menerima dia, semua orang berbeda dengan dia, bahkan menolak dia
1.        Kesepian diri (Exitensial Loneliness)
Hidup yang tanpa arti dan arah
B.       Kesepian dapat mengakibatkan:
1.        Akibat Fisik
a.       Mudah terserang penyakit
b.       Ingin berdengan yang lain (rambut, tato, baju, dll.)
c.       Maunya tidur terus; atau susah tidur
d.       Maunya makan terus; atau tidak mau makan
e.        Senang cari perhatian dengan tindakan yang berbahaya
2.       Akibat Rohani
·         Malas berdoa, ke gereja karena  merasa TUHAN tidak peduli dengan dirinya
·         Selalu merasa tidak layak
3.       Akibat Kejiwaan
·         Mudah dipengaruhi untuk hal yang negatif
·         Mudah terbujuk dengan cinta palsu
  • Apa kata firman tuhan tentang K e s e p i a n
1.        TUHAN akan beri penolong, (Kejadian 2:18)
Gereja pun diberi penolong, Yoh.14:16
2.       TUHAN menyambut  mereka yang kesepian, Mzm 27:10
Menyambut: menerima, membawa ke (dalam) kebersamaan/bersama, membawa dan mengangkat
  • Kunci bebas dari kesepian, Mazmur 25:14-21
1.        Dekat dengan TUHAN (ay. 14-15)
2.       Tulus dan Jujur (ay. 21)
3.       Berharaplah kepada TUHAN (ay. 21 )

30 Agustus 2013

HARTA TERPENDAM

1Yohanes 3:19-24

1. Setiap orang percaya dapat bebas dari segala tuduhan 

      (ay. 19,20)
    Iblis senang menuduh kita. Ia menaruh tuduhan dalam kita.
    Iblis/setan = penuduh, pendakwa (diabolos)
    (Why 12:10; Zak. 3:1; band. Mat. 4:1; Ayb. 1:6)
    Mengingatkan akan kelemahan kita, kegagalan.
firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan 
hal-hal yang dari zaman purbakala! Yes. 43:18

2. Setiap orang percaya memiliki akses langsung ke Sorga 

    (ay. 21)
“… mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah”

3. Setiap orang percaya memiliki pengharapan 

    (ay. 22)
    Beda khayalan dengan Pengharapan:
    · Khayalan: tidak mempunyai dasar yang benar
    · Pengharapan: mempunyai dasar firman Allah
    Ibr. 6:11,18,19; 10:23 (Allah kita adalah Allah yang setia)

4. Setiap orang percaya dapat hidup di dalam Roh  

    (ay. 24)

    RK yang memimpin kita, mengingatkan kita terhadap dosa, pertobatan, dll.

25 Desember 2008

Christmas all the world

MERRY CHRISTMAS ...


Afrikaner [Afrikaans] "Geseënde Kersfees" 
Albanian "Urime Krishtlindjet" 
Amharic "Enkwan laberhana ledat abaqqawot" 
OR "Melkam amat ba`al yehunellachihu" 
Arabic "Milad Majid" OR "Milad Saeed" 
Argentine "Feliz Navidad" 
Armenian "Shenoraavor Nor Dari yev Pari Gaghand" 
Bohemian "Vesele Vanoce" 
Brazilian Portuguese "Feliz Natal" 
Briton "Nedeleg laouen na bloavezh mat" 
Bulgarian "Tchestita Koleda" OR "Tchestito Rojdestvo Hristovo" 
Cambodian "Soursdey Noel" 
Chinese [Mandarin] "Sheng Dankuai Le" 
Chinese [Cantonese] "Sing Daan Faai Lok" 
Cornish "Nadelik Lowen" 
Croatian "Sretan Bozic" 
Czech "Velike Vanoce" 
Danish "Glædelig Jul" 
Dutch "Vrolijk Kerstfeest" 
English [American] "Merry Christmas" 
English [Australian] "'Ave a bonza Chrissy, Mate" 
English [UK] "Happy Christmas" 
Esperanto "Gojan Kristnaskon" 
Estonian "Roomsaid Joulu Puhi" 
Farsi "Christmas-e-shoma mobarak bashad" 
Faroese "Gleðilig Jól" 
Filipino "Maligayang Pasko" 
Finnish "Hauskaa Joulua" 
French "Joyeux Noël" 
Frisian "Noflike Krystdagen en in protte Lok en Seine yn it Nije Jier" 
Gaelic "Nollaig Shona Dhuit" 
German "Froehliche Weihnachten" 
Greek "Kala Christouyenna" 
Hawaiian "Mele Kalikimaka" 
Hebrew "Mo'adim Lesimkha. Chena tova" 
Hindi "Shub Badadin" 
Hungarian "Boldog Karácsonyt" 
Icelandic "Gledileg Jol" 
India "Tamil Nadu - Christmas Vaazthukkal " 
Indonesian "Selamat Hari Natal" 
Iraqi "Idah Saidan Wa Sanah Jadidah" 
Irish "Nollaig Shona Duit" 
Italian "Buon Natale" 
Japanese "Meri Kurisumasu" 
Klingon "QISmaS Quch Daghajjaj" 
Korean "Sung Tan Jul Chuk Ha" 
Latvian "Prieci'gus Ziemsve'tkus un Laimi'gu Jauno Gadu" 
Lithuanian "Linksmu Kaledu" 
Malay "Selamat Hari Natal dan Tahun Baru" 
Maltese "Il-Milied it-tajjeb" 
Maori "Meri Kirihimete" 
Navajo "Ya'at'eeh Keshmish" 
New Guinea Pidgin "Meri Christmas" 
New Zealand "Happy Christmas" 
Norwegian "Gledelig Jul" 
Pennsylvania German "En frehlicher Grischtdaag" 
Peru "Felices Fiestas" OR "Feliz Navidad" 
Polish "Wesolych Swiat Bozego Narodzenia" 
Portuguese "Feliz Natal" 
Punjabi "Hacahi Ke Eide" 
Rumanian "Sarbatori Fericite" 
Russian "S Rozhdestvom Kristovym" 
Serbian "Hristos se rodi" 
Slovakian "Sretan Bozic" OR "Vesele vianoce" 
Samoan "Manuea le Karisimasi" 
Scots Gaelic "Nollaig chridheil huibh" 
Slovak "Vesele Vianoce. A stastlivy Novy Rok" 
Slovene "Srecen Bozic" 
Spanish "Feliz Navidad" 
Swahili "Heri ya Krismasi" 
Swedish "God Jul" 
Tagalog [Philippines] "Maligayang Pasko" 
Tahitian "Ia ora'na no te noere" 
Telugu "Santhasa Krismas" 
Thai "Suksan Christmas" 
Turkish "Noeliniz Ve Yeni Yiliniz Kutlu Olsun" 
Ukrainian "Z Rizdvom Krystovym" OR "Veselogo Rizdva"" 
Urdu [Pakistan] "Shadae Christmas" 
Uzbek "Yangi Yiligiz Mubarak Bolsun" 
Vietnamese "Chuc Mung Giang Sinh" 
Welsh "Nadolig Llawen" 


God bless You ...

Chrismas Day

SEJARAH NATAL
Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal. 

SEJARAH DAN PERAYAAN NATAL DI MASA LALU

Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru. Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada.

Catatan pertama peringatan hari Natal adalah tahun 336 Sesudah Masehi pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. 

Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. 

Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula. Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin
penting untuk berbagai bisnis.

PERAYAAN KEAGAMAAN
Bagi kebanyakan orang Kristen, masa Xmas mulai pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 30 November. Hari ini adalah hari raya Santo Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Hari Minggu tersebut disebut hari pertama masa Adven, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal. Kata adven berarti datang, dan mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. 

Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya. Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal. 

Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal (Malam Natal), tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Kebanyakan gereja juga mengadakan perayaan pada hari Natal. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah hari Natal.

TUKAR MENUKAR KADO

Kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari khusus di musim dingin kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. 

Pada tahun 1100, di banyak negara-negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember. Tokoh-tokoh yang bukan keagamaan menggantikan Santo Nikolas di berbagai negara tak lama setelah reformasi, dan tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak.